Selasa, 01 Maret 2016

Tutorial QGIS 2.12

Berikut ini merupakan Tutorial QGIS 2.12
1. Memasukkan Data Shapefile (shp) Ke Dalam Aplikasi QGIS Dan Mengatur Sistem Koordinat
  • Buka aplikasi QGIS Desktop 
  • Maka akan muncul tampilan jendela seperti di bawah ini

  • Lalu pilih ‘Add Vector Layer’ untuk memasukkan data vektor ke QGIS
  • Akan muncul jendela ‘Add Vector Layer’, pada kolom ‘Dataset’ pilih ‘Browser’
  • Lalu cari data shapefile yang akan dimasukkan, lalu klik ‘Open’ 
  • Maka shapefile tersebut akan muncul pada layar QGIS 
  • Untuk mengecek apakah data shapefile tersebut sudah memilik sistem koordinat, klik kanan pada layernya, lalu pilih ‘Properties’ 
  • Maka akan muncul ‘Layer Properties’, lalu cek pada menu ‘General’ dan pada panel ‘Coordinate Reference System’. Jika shapefile tersebut sudah memiliki sistem koordinat, maka pada panel tersebut akan muncul nama sistem koordinatnya. 
  • Jika sistem koordinatnya masih kosong, klik pada logo ‘Select CRS’
  • Lalu cari sistem koordinat yang sesuai, dan klik OK.

2. Membuat Data Shapefile (shp) Baru Pada QGIS

  • Pilih ikon ‘New Shapefile Layer’ pada sebelah kiri jendela QGIS.
  • Akan muncul jendela ‘New Vector Layer’. Pada panel ‘Type’, pilih jenis data vektornya (Point/Line/Polygon). Lalu pilih sistem koordinat yang dipakai. Pada panel ‘New attribute’, isi kolom yang ada sesuai dengan atribut apa yang akan ditambahkan pada data vektor tersebut. Lalu klik OK.
  • Tentukan folder penyimpanan dan nama filenya, lalu klik Save
  • Lalu pilih ikon ‘Toggle Editing’ pada toolbar di sisi atas jendela QGIS (logo pensil).
  • Atau klik kanan pada layer, pilih ‘Toggle Editing’
  • Pilih ikon ‘Add Feature’ untuk mulai membuat sebuah objek
  • Klik kiri pada panel untuk membuat objek, lalu klik kanan untuk menyelesaikan objek
  • Untuk menyimpan data objek yang telah dibuat, klik pada ikon ‘Current Edits’ (logo pensil warna merah) dan pilih ‘Save for Selected Layer(s)’ atau ‘Save for All Layers’
  • Untuk berhenti proses editing layer, pada ikon ‘Current Edits’, pilih ‘Cancel for Selected Layer(s)’ atau ‘Cancel for All Layers.

Tutorial ArcGIS 10.2.2

Berikut ini merupakan Tutorial ArcGIS 10.2.2

1.    Add Data Menggunakan ArcGIS 10.2.2
1.1.    Langkah awal untuk memulai menjalankan Software ArcMap 10.2.2 dengan membuka  software seperti gambar dibawah ini:
Gambar 1: ArcMap 10.2.2
 Setelah membuka Software ArcMap 10.2.2, maka akan muncul tampilan awal sebagai berikut:
Gambar 2 : Tampilan Awal ArcMap 10.2.2

1.2.    Untuk memasukkan data dengan memilih “Add Data” pada Toolbars.
Gambar 3 : Add Data
Muncul windows Add Data seperti pada Gambar 4. Pada tahap add data ini, memasukkan data sesuai dengan data yang akan diproses. Data yang dimasukkan berformat .shp.
Gambar 4 : Window Add Data
Hasil yang di dapat dari Add Data sesuai data yang di input seperti pada Gambar 5.
Gambar 5 : Hasil Input Data .shp.

2.    Mengatur Sistem Proyeksi pada ArcMap 10.2.2
2.1.    Untuk mengatur dan juga mengetahui sistem proyeksi dari data .shp yang kita input pilih pada Menubar View>>Data Frame Properties.
Gambar 6 : Data Frame Properties
Jadi, dari gambar 6 dapat dilihat untuk system koordinat dari peta .shp yang dimasukkan menggunakan DGN95 UTM-49S sedangkan proyeksi menggunakan Transverse Mercator.

3.    Proses Georeferencing Menggunakan ArcMap 10.2.2
Sebelum melakukan georeference pada peta, sebelumnya memasukkan data seperti pada langkah 2 yaitu Add Data Menggunakan ArcMap 10.2.2. Setelah di input, hasil akan seperti gambar dibawah ini:
Gambar 7 : Tampilan Peta RBI

3.1.    Klik pada ikon “Add Control Point” untuk menambahkan titik control pada data raster yang ada. Maukkan minimal 4 data titik kontrol.
Gambar 8 : Add Control Point


Gambar 9 : Input data koordinat (klik pada lokasi titik
 control >> klik kanan >> input X and Y)
Gambar 10 : RMS Eror
Dapat dilihat untuk RMS Erorr dari proses georeferensi adalah 0.6 dari 4 titik yang telah di dapat.

3.2.    Setelah dimasukkan 4 data titik control, untuk melihat RMS error klik pada ikon “View Link Table” . Setelah semua proses selesai klik pada “Georeferencing” lalu Update Georeferencing. Hasil akhir dari georeference dan di tampalkan dengan data vektor
Gambar 11 : Hasil Georeferencing dengan Overlay data .shp

4.    Proses Digitasi Menggunakan ArcMap 10.2.2
Setelah data raster di masukkan ke lembar kerja, kita dapat melakukan proses digitasi peta, tujuannya adalah untuk menambag data spasial baru pada peta.
4.1.    Untuk melakukan proses digitasi awalnya buka jendela “Catalog” lalu pada jendela tersebut klik kanan >> New >> Shapefile.
Gambar 12 : Catalog

4.2.    Setelah itu akan muncul window seperti di bawah ini. Di window ini kita bisa memilih jenis objek yang akan kita digitasi. Apakah berbentuk point, polilyne, line dan lain lain.
Gambar 13 : Create New Shape

4.3.    Untuk editing sistem koordinat klik pada icon “Edit” pada window “Create New Shapefile”. Lalu akan muncul tamplan untuk mengatur sistem koordinat.
Gambar 14 : Spatial Reference Properties

4.4.    Untuk memulai proses digitasi klik kanan pada layer lalu Edit Features >> “Start Editing”. Lalu lakukan proses digitasi
Gambar 15 : Edit Feature
Jadi setelah memilih start editing, maka dapat memulai proses digitasi
Gambar 16 : Tampilan Proses Digitasi



Demikian Tutorial ini, apabila ada pertanyaan bisa langsung tulis di kolom komentar





Terima Kasih,
Semoga Bermanfaat.



Salam
Kelompok 1 SIG